Astagfirullah... Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun! Hanya itu yang kuminta ke Aa untuk diucapkan agar tidak melulu dibakar emosi.
Kejadiannya tadi siang. Tepat hari Minggu, 25 Januari 2009 sekitar pukul 11 siang kejadian naas itu terjadi. Karena terburu-buru Aa memilih salah satu dari dua atm yang tersedia di daerah selatan bogor. Saat itu suasana di atm cukup ramai orang-orang yang ingin mengambil uang tunai.
Saat giliran Aa tiba, maka kartu atm aa coba masukkan dan ternyata kartunya stuck di mulut dimana kartu itu seharusnya tertelan untuk melakukan transaksi perbankan. Posisinya tidak tertelan penuh, seperti nyangkut, tapi untuk bisa diambil dengan tangan tidak bisa. Jadi perkiraan ku, itu harus diambil dengan pinset dan agak dipaksa sehingga kartunya bisa diambil kembali. Tetapi.... kondisinya saat itu tidak ada yang memiliki pinset. So... cukup lama Aa berpikir untuk bisa mengeluarkan kartunya tetapi.... dengan berbagai cara tetap tidak mengeluarkan si kartu dari mesin atm tersebut.
Karena merasa hopeless, akhirnya tanpa pikir panjang dia menelpon ke call centre yang tertera di mesin atm, yang setelah semua terjadi, no yang tertera disana sengaja dipasang oleh oknum yang jahat...jahat banget!
Kira-kira kronologisnya seperti ini ketika menelpon:
Oknum : "Halo BCA selamat siang, ada yang bisa dibantu?"
Aa : "Siang, mas! Saya mau buat laporan nih! Kartu ATM saya tertelan!" (dengan nada suara panik dan emosi)
Oknum : "Baik, Pak, bisa disebutkan no rekeningnya?"
Aa menyebutkan no rekening, dan verifikasi keabsahan kepemilikan rekening dilakukan oleh sang oknum dengan menanyakan nama, tempat tanggal lahir, tipe ATM (silver/gold). Setelah itu...
Oknum : "Sekarang saya coba bantu pandu dari sini yah Pak.. silahkan tekan tanda pagar, kemudian tanda bintang, setelah itu masukkan nomor ID nya"
Aa kemudian mengikuti instruksinya, tetapi sang kartu tetap pada tempatnya dan maybe membuat dia semakin panik
Aa : "Loh, kok tetep gak berhasil Pak?!! Gimana seh kerjanya gak becus!!! mestinya hal kaya gini gak terjadi nih!!!"
Oknum : (tidak terpengaruh bentakan, dan dengan tenang menjawab) "Baik, Pak, mohon maaf, coba ulangi kembali perlahan, saya coba bantu juga dari sini yah, tekan tanda pagar, tanda bintang, kemudian silahkan perlahan masukkan PIN nya. Bisa disebutkan Pak? Sembari saya bantu juga dari sini..."
Tanpa menaruh curiga, Aa informasikan PIN nya. Tetapi tetap tidak membuat si kartu segera keluar dari mulut ATM tersebut. Dan membuat Aa semakin marah. Tetapi sang oknum tetap tenang dan kemudian memberikan solusi finalnya.
Oknum : "Belum bisa juga ya, Pak? Baiklah, jika seperti itu, akan saya bantu blokir kartunya ya Pak. Nanti silahkan coba selesaikan administrasinya di kantor cabang terdekat kami."
Merasa sudah mendapatkan solusi yang menenangkan, Aa pulang dengan langkah gontai. Kesal.. karena seharusnya uang tunai yang diharapkan ada di tangan untuk keperluan mendesak, jadi harus delay dan mencari ganti orang lain yang menanggungnya.
Sesampainya dirumah, Aa langsung menelponku, ketika masih berada di lokasi ATM aku hanya mendapatkan sedikit informasi mengenai kenaasannya sehingga masih belum tau pasti apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi setelah Aa sampai dirumah, dan sedikit pertanyaan-pertanyaan pancingan dariku, aku masih menyarankan untuk transfer via mobile banking ke kartu ATM ku sehingga Aa dengan mudah bisa mengambil uang tunai dari kartuku. Tetapi kok lama-kelamaan jawaban-jawaban Aa semakin aneh dan aku langsung istighfar karena ingat pernah membaca imel dengan modus kejahatan yang dialami Aa, setelah kuceritakan bahwa ini penipuan kontan Aa langsung bergegas kembali ke TKP berharap sang kartu masih bisa diselamatkan.
Setelah kembali kesana, semuanya terlambat. Ternyata nomor yang Aa hubungi adalah nomor flexi yang sengaja dipajang untuk menarik korban-korban yang tidak sadar karena dalam keadaan panik. Mereka sepertinya cukup terorganisir dan profesional, sehingga mampu menenangkan korban tanpa terlihat sedang memancing informasi PIN korban. Setelah mendapatkan nomor PIN, oknum langsung menggunakan jurus ampuhnya, yaitu mengklaim akan membantu memblokir kartu ATM korban.
Untuk kalian semua di luar sana, hati-hati ya.... Saya mem-posting ini agar kalian tidak mengalami apa yang dialami oleh Aa... Mudah-mudahan Aa bisa ikhlas dan sabar dengan tabungannya yang terkuras habis. Mungkin ini rencana Allah untuk membuat Aa menjadi lebih baik lagi dari yang sekarang. Tetep semangat Aay...!!!
Sampel gambar di atas adalah stiker penipuan yang sengaja dipasang oknum... Mungkin beberapa dari pembaca pernah membaca imel dari milis-milis tertentu, tetapi ini baru saja dialami oleh salah satu orang terdekatku... So... bukan berarti bermaksud su'udzan, hanya saja sekedar mengingatkan untuk tetap waspada di mana pun ^_^
25.1.09
WATCHOUT!!! Penipu dimana-mana!
thoughts and hopes of
Rosalina Anggraeni
Labels: HIJABI DIARY, MADE FOR AAY
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2009
(153)
-
▼
January
(21)
- PAGI YANG SANGAT SULIT
- MY DAILY .... some kind like this...
- DAYAK style!!!
- sweet chocolate....
- WATCHOUT!!! Penipu dimana-mana!
- SISI LAIN BOGOR
- PINK... sedikit mengingatkan aku akan PINK!
- after a FLIGHT PLAN....
- BACK IN BLACK
- I'M BACK....!
- HAI...
- SOMEKIND OF BLUE...
- I WOULD LIKE TO HAVE THIS ONE!
- LET'S MAKE GREEN!
- BOSAN KARENA KEENAKAN
- HUTANG HIDUP
- HARI YANG CERAH TAPI PANAS
- PLEASE DEEHH!
- JUST A SIMPLE SMILE!
- ANOTHER GREAT SITES....
- DREAM HOME FOR ME ^_^
-
▼
January
(21)
7 silaturahim:
wah... sepertinya postingan ini sangat bermanfaat, dan alhamdulilah belum pernah ketelan ama mesin ATM hehehe kalok ketelan ama mesin ATM wah bisa gawat... dan gak bakalan POSTING Komentar di sini... heheheheh
Hahahaha... boleh juga guyonnya... make sense! Hehehe,,,,
hidup adalah parodi...hehehe...
lam kenal...tukeran link ya...:)
to ANANGnet : thanks udah mau mampir ^_^
pitty him, but them why he so careless saddo bunch giving away the pin like the ATM machine gonna letgo his card.Logic is logic unfortunately his lack on this I must say. This kind of loser make the many sucker outhere "lauging to the bank".
it's not entirely his fault I think... coz the thief using his psychology for being panic at that time, and the thief used that to pretend overcalmed him... Dont blame him please... He's already suffer...
Post a Comment