Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers
Daisypath - Personal pictureDaisypath Friendship tickers
Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers
Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

21.4.11

Repost: Apa Tandanya Bayi Lapar dan Kenyang?



Makan adalah saat pembelajaran dan pemberian kasih sayang antara ibu dan bayi. Ibu harus mengenali respons yang ditunjukkan bayi saat ia lapar dan kenyang. Apa saja tandanya?

"Ibu atau pengasuh harus merespons tanda lapar atau kenyang yang ditunjukkan bayi," jelas DR Damayanti R Sjarif, Dr. Sp.A(K), Ketua UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, seperti ditulis Kamis (21/4/2011).

Menurut DR Yanti, patokan saat memberi makan bayi bukan habis atau tidaknya makanan yang diberikan ibu, tapi kenali juga respons yang diberikan anak.

Berikut beberapa tanda bayi lapar dan kenyang yang disampaikan oleh DR Yanti:

Tanda bayi lapar

  1. Riang atau antusias sewaktu didudukkan di kursi makannya
  2. Gerakan menghisap atau mengecapkan bibir
  3. Membuka mulut ketika melihat sendok atau makanan
  4. Memasukkan tangan ke mulut atau menangis
  5. Mencondongkan tubuh ke arah makanan atau berusaha menjangkaunya.

Tanda bayi kenyang
  1. Memalingkan muka atau menutup mulut ketika melihat sendok berisi makanan
  2. Menutup mulut dengan tangannya
  3. Rewel atau menangis
  4. Tertidur.

DR Yanti juga menyampaikan bahwa ibu harus mengatur jadwal makan pada bayi dan anak, termasuk jadwal menyusui.

"Atur schedule menyusui, 2 atau 3 jam sekali. Jadi nanti bayi terbiasa atau ibu sudah tahu tanda-tanda bayinya lapar sebelum nangis," jelas DR Yanti yang juga dokter dari Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Dept. Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM.

Saat makan menurut DR Yanti lebih bagus jika membiasakan anak duduk. Tapi jika anak senangnya makan sambil jalan atau lari-lari harus diberi waktu.

Pada anak yang susah makan, batasi waktu memberi makan sampai 30 menit, habis atau tidak makanan proses makan harus sudah selesai. Jangan dibiarkan lebih dari 30 menit atau berjam-jam.

"30 menit adalah waktu anak untuk menyelesaikan makan. Habis atau tidak habis harus selesai," tutur DR Yanti.

Selain itu, DR Yanti juga menegaskan bahwa saat makan merupakan periode pembelajaran dan pemberian kasih sayang, maka ibu perlu mengajak bayi bicara dan memberi kontak mata selama memberi makan. (mer/ir)

Postingan dari sini; Gambar dari sini

4 silaturahim:

echaimutenan | April 21, 2011 at 2:37 PM  

dijaga ya sayang kandungannya muaaah

Rosalina Anggraeni | April 22, 2011 at 7:43 PM  

makasiiii :)

Ca Ya | April 25, 2011 at 3:04 PM  

klo sy yg laper tanda'a mondar mandir nyari warteg :D

Rosalina Anggraeni | April 28, 2011 at 11:43 AM  

makan yang banyak ya mba :)

Tu comentario será moderado la primera vez que lo hagas al igual que si incluyes enlaces. A partir de ahi no ser necesario si usas los mismos datos y mantienes la cordura. No se publicarán insultos, difamaciones o faltas de respeto hacia los lectores y comentaristas de este blog.