Bulir air mata jatuh sesaat setelah selesai saya baca kalimat pertama, dan terus berjatuhan sampai notes ini selesai saya baca. Duhai adindaku, kau selalu membuat mamah dan almarhum papah bangga :) Yang bisa kita lakukan saat ini untuk Papah hanya terus berusaha lebih baik menjadi seorang muslimah, dan juga senantiasa mendoakan beliau (Papah) sehingga insyaAllah kuburnya selalu terang dan lega :) aamiin.
Berikut petikan-petikan kalimat yang adindaku haturkan spesial untuk Papah :
Hmm...
Kalau di inget lagi ini adalah momen ke-3 dalam hidupku yang aku lalui tanpa kehadiran dia....
Di saat anak lain dengan bangganya menunjukkan tanda kelulusannya pa sosok pria besar yang sangar itu...
Justru aku harus tetap tersenyum dan bertanya dalam hati:
"Ayah, banggakah kau padaku?"
"Ayah, peluk aku! Aku sudah dewasa.. Aku lulus yah!!"
Kartu undangan wisuda pun ku tatap hampa...
"Kartu ini untuk 2 orang... Siapa yang akan mendampingi ibuku??"
"Ayah, kau absen lagi dalam moment pentingku,,,,"
Begitu banyak yang tersimpan dalam hati....
Ayah,,,
Kini aku telah dewasa...
Meski berkali2 terjatuh, tertatih, namun kucoba untuk berdiri sendiri di atas kedua kakiku...
Ayah,,,,
Maafkan aku anakmu...
Aku belum sempat membahagiakanmu...
Belum sempat kulihat senyum tegarmu saat ku mengenakan toga ini,besok....
Ayah...
Banggakah kau padaku, anakmu??
Anak yang sewaktu kecil gadis ini begitu nakal, begitu sering dijewer olehmu... ^^
Kini sudah mampu pontang-ponting mencari nafkah untuk hidupku dan yang lain...
Ayah....
Kini aku sudah dewasa, kini aku berjilbab...
Banggakah kamu ayah??
Bahkan dinding terjal yang dulu membuat ku takut,,,
Kini telah kucoba daki ayah....
Ayah... Tak sempat ku kenalkan...
Sahabat-sahabat terbaik yang akan membantuku menemuimu di syurga-Nya nanti...
Ayah...
Tak sempat kuceritakan hari-hari LUAR BIASA yang telah kulalui...
Tak sempat kuceritakan kesedihanku, tawaku padamu,...
Ayah....
Gadis kecilmu kini telah melalui setengah episode penting dalam hidupnya....
Subhanallah... dengan baik!!!^^
Banggakah kau ayah???
Inilah persembahanku untukmu ayah....
Salam,
Anakmu yang mencintaimu karena Allah...
Notes nya diambil dari sini, sementara gambar diambil dari sini.
2 silaturahim:
Subhanallah, gimanapun seorang ayah, beliau tetaplah ayah kita T.T
Jadi kangen hampir saatu semester ga ketemu abi sendiri T.T
iya Miftah :)
Post a Comment