Sore tadi sungguh perjalanan Jakarta - Bogor yang seru, nyeremin sekaligus mendebarkan. Berniat ijin pulang duluan untuk menjenguk suaminya teman kantor yang sakit, berempat kami memutuskan untuk pake taksi ke bogor. Feeling saya udah ga enak pas masuk tol, karena yang tadinya jalannya mulus, kok jadi ndut-ndutan ga enak gini ya?! Tapi saya hanya diem aja, karena toh kita rame-rame, kalo ada apa-apa bisa saling cover.
Setengah perjalanan, tiba-tiba driver minta ijin untuk meminggirkan mobil. Lalu berlari ke belakang sambil bawa aqua botol gede, lalu dia buka bagasi belakang maksudnya biar penumpang (read: kita) ga ngeliat dia, tapi itu ga berhasil menghalangi pandangan saya, karena saya langsung mengintip dari sela-sela engsel bagasi mobil. Lalu air dalam aqua botolnya dia tumpahkan ke mukanya. OOOhhhh... ternyata dia ngantuuk or something, pokoknya air itu agar membuat dia segar kembali.
Ketika dia masuk ke mobil lagi, dia meminta maaf berulang kali, sembaru menjalankan kembali taksinya. Teman lelaki saya bertanya ada apa,,, "Bapak sakit or kurang tidur?" lalu dia menjawab, "agak kurang enak badan pak, maaf saya bawanya agak santai ya, kalo ngebut saya ga berani..." Setelah menjawab, langsung saja 2 wanita yang duduk bersamaku di kursi belakang bermuka panik, dan menyarankan agar kemudi digantikan oleh teman pria kita saja. Setelah dua bujukan, akhirnya dengan muka malu campur pucat karena ke"kurangenak" badannya dia menurut.
Kemudi kemudian langsung digantikan oleh teman pria kami, sepanjang jalan kami ajak ngobrol drivernya, ternyata dia meriang tapi mau gak mau harus kerja untuk cari makan. Subhanallah, berat banget kondisinya, sakit-sakit tapi harus tetep cari duit, satu sisi kasian, tapi sisi lain kita himbau kalo udah kaya gitu lebih baik istirahat, daripada membahayakan penumpang.
Sempat saya ambil gambar teman pria kami, karena once in a lifetime, kapan lagi dia bisa pegang kemudi sebuah taksi :P kalo mobil pribadi sih udah biasa, tapi nyupirin supir taksi di taksinya sendiri? Jarang terjadi kan?!
4.10.10
Debar Sore Hari
thoughts and hopes of
Rosalina Anggraeni
Labels: FIRST TIME, HIJABI DIARY
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 silaturahim:
Post a Comment