.................................................................................................................................
I decided to watch it after I came home from work with Aay, this story was based on drama theatrical "PELACUR & SANG PRESIDEN". The story was not exciting like I expected to be! After 30 minutes show, I still enjoying the movie, but.... the rest was sooo boring I think.
Yeah, I've got brand new info that women trafficking in Indonesia is sooo hillarious!!! But... beside that, there's nothing else...
Setelah nonton ampe abis, menurutku film ini mengisahkan kalo Jamila mati-matian mencari adik perempuannya yang hilang hingga menjadi pelacur untuk bisa masuk ke sindikat perdagangan wanita. Karena diduga adiknya dijual oleh ayahnya sendiri sama seperti Jamila, hanya saja bedanya Jamila berhasil kabur dari sindikat ini!
Seiring pencariannya sembari dia bekerja menjadi pelacur, dia bertemu dengan cinta pertama sekaligus cinta terakhir yang mengoyak seluruh keyakinannya akan cinta. Jamila menjadi pacar simpanan seorang menteri... Yang buatku tertawa karena dilema Jamila adalah dia menjadi simpanan seorang Menteri Penanggulangan Kemiskinan.
Seiring waktu berjalan, Jamila kira dia akan bahagia dengan sang menteri, tapi tidak!!! Dia ditinggal layaknya habis manis sepah dibuang!!! Karena situasi yang terjadi, akhirnya membuat Jamila membunuh cintanya sendiri dan akhirnya memaksanya masuk ke penjara dan menunggu ajalnya di tempat kelam itu.
Oh yeah... ada satu penokohan yang masuk disini menceritakan bahwa pria ini, pria yang kaya-tajir-punya jabatan-high class-have big influence MENCINTAI Jamila... memang sih gak ada yang gak mungkin di dunia ini... tapi buatku ini berlebihan aja dari cara dia mencintainya.
Ending-nya pun gak punya kejutan apa-apa. Datar aja.
Seolah-olah film ini menuliskan judul Sang Presiden hanya untuk menyindir bahkan mengolok-olok Presiden itu sendiri. Karena tidak ada pengaruh apa-apa dari presiden.
Jamila, seorang gadis pintar (dari gayanya berbicara...) menjadi seorang pelacur kelas atas hanya untuk mencari adiknya yang hilang, sampai akhir hidupnya pun dia tidak berhasil menemukan adiknya. Sensasinya membunuh menteri pun tidak membuat presiden bergeming untuk bertemu dengannya, berbeda dengan harapannya.
5.5.09
REVIEW : JAMILA DAN SANG PRESIDEN
thoughts and hopes of
Rosalina Anggraeni
Labels: MOVIE REVIEW
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
▼
2009
(153)
-
▼
May
(29)
- "a sunshine blogwalking"
- 100 TRUTHS
- SORRY IF I LOVE YOU
- "CHANGELING"
- The Watercolor Test
- What Type of Transportation Are You?
- MY OWN CELL-PHONE EVOLUTION
- BUKAN CINTA BIASA
- "di atas lelah"
- advanced multi-touch system
- What Primary Color Are You?
- "mencintai saja tidak pernah cukup"
- AFTER A CHAT
- Im Almost Addicted
- ISENG KE KOMPAS DOT COM
- CRACKBERRY and FACEBOOK-MANIAC
- Hello Future
- MY MOMZ SAID..
- BEKAS DI HATI
- Quote of The Day
- Already 100 POSTS!!!
- Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
- Are You a Lover or a Fighter?
- inovation or not......? u decide...
- What Do You Need to Be Happy?
- REVIEW : JAMILA DAN SANG PRESIDEN
- berantakan deh semua...
- sabtu santai bersama Aay dan mOmz
- i really want to go to the movie theatre, but when...
-
▼
May
(29)
0 silaturahim:
Post a Comment