Kaget, kecewa, serem, marah, takut semua campur jadi satu pas ngedenger kronologi yang sesungguhnya mengenai musibah yang terjadi di tanjakan sarijan, panaragan hari Senin kemaren. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga yang keputusan terbaik dariMu ya Allah bisa segera muncul.
Kronologinya :
Hari senin (12/04/2010), suasana magrib, sepasang tante dan keponakan turun dari angkot di Tanjakan Sarijan, karena suasana sedang hujan lebat dan geledek, maka sang Tante, Erna Trisnawati (36) memutuskan membuka payung dan keponakan, Rizki Nuryanti Maulida (16) alias Kiki sengaja menepi dulu sebentar di trotoar dengan niat mencari tempat aman. Tetapi niat tinggal niat semata.
Ternyata yang dikira trotoar oleh Kiki, ternyata bukan trotoar. Trotoar itu bolong. Alias betonnya ga ada. Erna kaget dan panik. Segera melihat ke dalam lubang tersebut, ternyata di bawah trotoar itu merupakan parit yang besar sehingga manusia dewasa bisa masuk ke situ. Karena mendapati Kiki tidak ada dalam pengawasan matanya, Erna sempat mancari dan mengejar Kiki, tapi karena Kiki tidak terlihat Erna langsung terjun masuk ke dalam parit.
Kondisi hujan lebat membuat kondisi parit penuh air dan bearus, sehingga diyakini Kiki segera hanyut. Sampai posting ini saya buat. Pasangan tersebut belum ketemu, karena ternyata parit bermuara ke sungai yang tak jauh dari lokasi (sekitar 100 meter).
Sungai itu setahu saya jika hujan datang akan langsung tinggi airnya, sangat coklat dan arusnya besar. Jadi terbayang bagaimana pasangan tersebut hanyut ke sungai tersebut. Stop bayanginnya! Karena saya pun ga sampai hati membayangkan yang terburuk.
Astagfirulloh, semoga mereka cepat ditemukan.
Kaget, serem, takut sudah pasti terasa saat kita berempati, setidaknya mencoba membayangkan kita melihat kejadiannya, apalagi mengalami. Naudzubillah.
Tapi kemudian rasa kecewa dan marah terus membekas. Kecewa kenapa fasilitas umum trotoar bisa sampai bolong? Kecewa kenapa tidak ada fasilitas umum untuk penerangan yang layak di lokasi tersebut? Marah karena kenapa harus ada korban yang tak bersalah?! Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa disini, karena pasti tidak akan ada habisnya dan ujungnya. Kemudian saya beristigfar, mencoba berhusnudzan kepada Allah bahwa ini semua ada hikmahnya. Reminder dan pelajaran buat kita semua.
*Posting revisi setelah mendapat informasi langsung dari pihak keluarga, Dhenk, yang merupakan budak Blogor.
14.4.10
MUSIBAH TANJAKAN SARIJAN
thoughts and hopes of
Rosalina Anggraeni
Labels: LATEST NEWS
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
4 silaturahim:
Ralat Mba, yang hanyut bukan anak kecil tapi usia 16 tahun.
http://www.jurnalbogor.com/?p=95394
Semoga kita bisa mengambil hikmah.
Kang Akhdian :
tapi menurut sumber terpercaya, selain itu dari sini sih anak balita,
http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/04/13/ibu-dan-anak-terseret-air-di-selokan-belum-ditemukan
http://www.kotabogor.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=5712&Itemid=1
masih simpang siur beritanya...
terlepas dari validitas usia, peristiwa ini sangat memiriskan hati. semoga pihak berwenang tak lagi menjadikan sarana umum menjadi tempat yang mencekam! nice post!
@ Kang MT : alhamdulillah saya udah dapet beritanya dari pihak keluarga langsung, ternyata korban merupakan keluarga dari budak Blogor, Dhenk.
Tempat yang mencekam, hmm... strong word u have Kang :D
Post a Comment